Ningsih WNI PSK di Hongkong Tewas Di Mutilasi
Satu lagi WNI di luar negeri yang menjadi korban pembunuhan sadis. Setelah dihebohkan dengan WNI transgender yang dimutilasi di Australia, sekarang seorang PSK WNI di Hongkong yang bernama Ningsih jadi korban mutilasi.
Pihak kepolisian Hong Kong menemukan jenazah warga negara Indonesia (WNI) Sumarti Ningsih (25 tahun) dalam keadaan badan terpotong-potong dan dimasukkan ke dalam koper. Jenazah itu ditemukan di balkon lantai 31 apartemen J Residence, milik pria asal Inggris, Rurik George Caton Jutting (29tahun), di Distrik Wan Chai, Hong Kong, Sabtu (1/11) sekitar pukul 03.34 waktu setempat.
Polisi menduga, Ningsih tewas sudah lima hari dan jenazah nya yang terpotong-potong dibiarkan oleh pelaku berada di balkon apartemen itu, sehingga saat ditemukan sudah membusuk. Selain jenazah Ningsih, polisi juga menemukan jenazah warga Filipina di apartemen yang disewa Jutting seharga £3.000/bulan tersebut.
Pelaku bernama Rurik George Catton Jutting seorang sarjana lulusan Universitas Cambridge (dalam foto bagian atas), yang bekerja sebagai pegawai Bank of America Merril Lynch. Jutting ditangkap Sabtu siang waktu setempat.
Baca:
>> Rurik Jutting Pembunuh Ningsih WNI di Hong Kong Menjalani Persidangan
>> Spesialis Perbaikan/Service TV, LCD, LED, Plasma dan Monitor di Kapuas
Menurut South China Morning Post Ningsih dan warga Filipina itu datang ke apartemen tersebut sebagai pekerja seks komersial (PSK). Berdasarkan keterangan polisi, Ningsih datang ke Hong Kong menggunakan visa Turis dan memiliki sepupu yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Hong Kong.
Korban lainnya, perempuan asal Filipina yang bekerja paruh waktu sebagai disc jockey di sebuah pub di Hong Kong.
Pihak kepolisian Hong Kong menemukan jenazah warga negara Indonesia (WNI) Sumarti Ningsih (25 tahun) dalam keadaan badan terpotong-potong dan dimasukkan ke dalam koper. Jenazah itu ditemukan di balkon lantai 31 apartemen J Residence, milik pria asal Inggris, Rurik George Caton Jutting (29tahun), di Distrik Wan Chai, Hong Kong, Sabtu (1/11) sekitar pukul 03.34 waktu setempat.
Polisi menduga, Ningsih tewas sudah lima hari dan jenazah nya yang terpotong-potong dibiarkan oleh pelaku berada di balkon apartemen itu, sehingga saat ditemukan sudah membusuk. Selain jenazah Ningsih, polisi juga menemukan jenazah warga Filipina di apartemen yang disewa Jutting seharga £3.000/bulan tersebut.
Pelaku bernama Rurik George Catton Jutting seorang sarjana lulusan Universitas Cambridge (dalam foto bagian atas), yang bekerja sebagai pegawai Bank of America Merril Lynch. Jutting ditangkap Sabtu siang waktu setempat.
Baca:
>> Rurik Jutting Pembunuh Ningsih WNI di Hong Kong Menjalani Persidangan
>> Spesialis Perbaikan/Service TV, LCD, LED, Plasma dan Monitor di Kapuas
Menurut South China Morning Post Ningsih dan warga Filipina itu datang ke apartemen tersebut sebagai pekerja seks komersial (PSK). Berdasarkan keterangan polisi, Ningsih datang ke Hong Kong menggunakan visa Turis dan memiliki sepupu yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Hong Kong.
Korban lainnya, perempuan asal Filipina yang bekerja paruh waktu sebagai disc jockey di sebuah pub di Hong Kong.
Komentar
Posting Komentar
Sudah baca artikel diatas kan? Apa pendapat kamu? Jangan malu-malu sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini tapi jangan Spam dan OOT :-)